Mlpl Saham Hari Ini

Kinerja Saham MLPL Dilihat Dari Laporan Keuangannya

Berikut ini riwayat kinerja saham MLPL dalam 4 tahun terakhir.

Dilansir dari Kontan, PT Multipolar Tbk (MLPL) membukukan pertumbuhan kinerja sepanjang 2023. Laba bersih entitas Grup Lippo berhasil tumbuh dua digit, yang ditopang oleh kenaikan pendapatan dan efisiensi beban.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk MLPL mencapai Rp172,04 miliar selama 2023. Ini meningkat 13,77% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp151,22 miliar.  Raihan tersebut salah satunya didorong oleh kenaikan top line MLPL. Pendapatan bersih Multipolar naik 0,41% YoY menjadi Rp10,96 triliun di 2023 dari Rp10,91 triliun selama 2022.

Rinciannya penjualan eceran dan distribusi mencapai Rp6,93 triliun yang turun 1,66% secara tahunan. Pendapatan dari teknologi informasi terkoreksi 3,85% YoY menjadi Rp3,49 triliun.

Terakhir pendapatan dari administrasi saham dan lainnya berkontribusi sebesar Rp778,35 miliar pada 2023. Pos pendapatan ini melonjak 60,21% secara tahunan dari Rp485,81 miliar di 2022. Meski pendapatan naik tipis, tetapi beban pokok penjualan barang dan jasa MLPL ikut menyusut. Pos ini turun 1,23% secara tahunan menjadi Rp8,87 triliun di 2023 dari Rp8,98 triliun.

Di samping itu, total aset Multipolar per 31 Desember 2023 mencapai Rp13,08 triliun. Jumlah tersebut naik tipis 0,05% secara tahunan dari Rp13,08 triliun per 31 Desember 2022.  Total liabilitas MLPL juga menyusut 1,16% YoY menjadi Rp8,39 triliun per 31 Desember 2023. Di sisi lain, total ekuitas MLPL meningkat 2,29% secara tahun menjadi Rp4,69 triliun per 31 Desember 2023.

Friday, October 11, 2024       14:42 WIB

Multipolar Tbk adalah perusahaan induk yang menjalankan kegiatan usaha melalui perusahaan anak antara lain dalam bidang jasa telekomunikasi, teknologi informasi, perdagangan umum termasuk perdagangan impor, ekspor, interinsuler, lokal dan ritel (eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti / real estate, serta jasa penyewaan ruang dalam bangunan.

Lini bisnis utama perusahaan di segmen ritel adalah PT Matahari Putra Prima Tbk yang merupakan peritel multiformat modern yang mengoperasikan jaringan ritel hipermarket Hypermart, gerai grosir SmartClub, supermarket Foodmart yang terdiri dari Foodmart Primo untuk segmen premium dan Foodmart Fresh untuk produk segar berkualitas, Boston Health and Beauty untuk produk perawatan dan kesehatan pribadi, convenience store FMX, dan e-commerce melalui aktivitas online-to-offline (O2O). Matahari Department Store (MDS), sebagai pionir konsep department store modern di Indonesia merupakan department store pilihan untuk segmen kelas menengah yang menyediakan berbagai pilihan produk fashion, produk kecantikan dan barang keperluan rumah tangga. Anak usaha perusahaan lain di segmen ritel, PT Gratia Prima Indonesia (GPI), mengoperasikan jaringan toko buku Books and Beyond (B&B), yang menawarkan berbagai koleksi buku, mainan, serta alat tulis impor dan lokal dalam konsep gerai modern. Anak usaha perusahaan PT Matahari Graha Fantasi (MGF) mengelola jaringan pusat hiburan keluarga Timezone yang menawarkan pengalaman bermain game arcade.

Segmen Telekomunikasi Multimedia Teknologi (TMT) dijalankan melalui PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), yang memberikan layanan dan solusi TI komprehensif; dan PT First Media Tbk (FM), entitas asosiasi perusahaan yang merupakan perusahaan induk dari sejumlah anak perusahaan yang berfokus pada telekomunikasi dan jaringan infrastruktur, serta jaringan layanan TV berbayar yang dapat memproduksi dan menyiarkan konten sendiri. Anak usaha perusahaan di bidang manajemen arsip, PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MMI), memberikan layanan di bidang manajemen kearsipan, data komputer, dokumen berharga, dokumen elektronik, dan penghancuran dokumen yang aman. Anak usaha perusahaan di bidang manajemen properti, PT Nadya Putra Investama (NPI) dan PT Matahari Pacific (MP), mengelola pusat perbelanjaan, perkantoran, dan apartemen. Anak usaha perusahaan, PT Brilliant Ecommerce Berjaya mengoperasikan platform berbasis web yaitu Mbiz, yang menyediakan solusi total procurement yang terintegrasi secara penuh dengan B2B e-commerce marketplace dan solusi e-procurement.

Multipolar Tbk adalah perusahaan induk yang menjalankan kegiatan usaha melalui perusahaan anak antara lain dalam bidang jasa telekomunikasi, teknologi informasi, perdagangan umum termasuk perdagangan impor, ekspor, interinsuler, lokal dan ritel (eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti / real estate, serta jasa penyewaan ruang dalam bangunan.

Lini bisnis utama perusahaan di segmen ritel adalah PT Matahari Putra Prima Tbk yang merupakan peritel multiformat modern yang mengoperasikan jaringan ritel hipermarket Hypermart, gerai grosir SmartClub, supermarket Foodmart yang terdiri dari Foodmart Primo untuk segmen premium dan Foodmart Fresh untuk produk segar berkualitas, Boston Health and Beauty untuk produk perawatan dan kesehatan pribadi, convenience store FMX, dan e-commerce melalui aktivitas online-to-offline (O2O). Matahari Department Store (MDS), sebagai pionir konsep department store modern di Indonesia merupakan department store pilihan untuk segmen kelas menengah yang menyediakan berbagai pilihan produk fashion, produk kecantikan dan barang keperluan rumah tangga. Anak usaha perusahaan lain di segmen ritel, PT Gratia Prima Indonesia (GPI), mengoperasikan jaringan toko buku Books and Beyond (B&B), yang menawarkan berbagai koleksi buku, mainan, serta alat tulis impor dan lokal dalam konsep gerai modern. Anak usaha perusahaan PT Matahari Graha Fantasi (MGF) mengelola jaringan pusat hiburan keluarga Timezone yang menawarkan pengalaman bermain game arcade.

Segmen Telekomunikasi Multimedia Teknologi (TMT) dijalankan melalui PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), yang memberikan layanan dan solusi TI komprehensif; dan PT First Media Tbk (FM), entitas asosiasi perusahaan yang merupakan perusahaan induk dari sejumlah anak perusahaan yang berfokus pada telekomunikasi dan jaringan infrastruktur, serta jaringan layanan TV berbayar yang dapat memproduksi dan menyiarkan konten sendiri. Anak usaha perusahaan di bidang manajemen arsip, PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (MMI), memberikan layanan di bidang manajemen kearsipan, data komputer, dokumen berharga, dokumen elektronik, dan penghancuran dokumen yang aman. Anak usaha perusahaan di bidang manajemen properti, PT Nadya Putra Investama (NPI) dan PT Matahari Pacific (MP), mengelola pusat perbelanjaan, perkantoran, dan apartemen. Anak usaha perusahaan, PT Brilliant Ecommerce Berjaya mengoperasikan platform berbasis web yaitu Mbiz, yang menyediakan solusi total procurement yang terintegrasi secara penuh dengan B2B e-commerce marketplace dan solusi e-procurement.

Ajaib.co.id – Perusahaan berbasis informasi dan teknologi (IT) menjadi perhatian investor karena peranannya yang kian vital di tengah-tengah masyarakat. Bahkan otoritas bursa membuat indeks sektor khusus yaitu indeks teknologi. Salah satu konstituennya adalah PT Multipolar Tbk, dengan kode saham MLPL, anak usaha Grup Lippo.

Multipolar didirikan tahun 1975 di bawah naungan Lippo Group dengan menyediakan layanan dan solusi TI kompehensif yang. MLPL bermitra dengan perusahaan-perusahaan teknologi kelas dunia semisal Cisco, Dell, F5, Google, HPE, IBM, Lenovo, Microsoft, NCR, Nutanix, Oracle, dan VMware.

MLPL memiliki pelanggan Bank BUKU 4 dan bank-bank swasta ternama, perusahaan telekomunikasi terkemuka, serta berbagai perusahaan terdepan di industri keuangan, pemerintahan, layanan kesehatan, pendidikan, migas, ritel, dan manufaktur.

Riwayat Pembagian Dividen Saham MLPL

Saham MLPL telah absen membagikan dividennya sejak tahun 2018. Berikut ini riwayat pembagian dividen saham MLPL, di mana saham ini terakhir membagikan dividennya pada tahun 2017 dengan jumlah 2,4 per saham.

MLPL Merapat Ke Gojek Tokopedia (GOTO)

Kabar bahwa Grup Lippo merapat ke PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ternyata bukan isapan jempol belaka.

Hal ini terlihat dari GoTo yang telah menjadi salah satu pemegang saham entitas Grup Lippo yakni PT Multipolar Tbk. (MLPL) sebesar 4,8 persen pada Oktober 2021. GOTO membeli sebagian saham MLPL yang dimiliki oleh PT Inti Anugerah Pratama.

Selain di MLPL, GOTO sebenarnya juga menjadi salah satu pemegang saham anak usaha Lippo lainnya yakni PT Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) sebesar 6 persen. Adapun,

Grup Lippo tampak memanfaatkan kedekatannya dengan GOTO untuk mempercepat digitalisasi layanan di perusahaan ritel modernnya. Salah satu buktinya adalah ketika MPPA yang merupakan pengelola Hypermart, bekerja sama dengan anak usaha GOTO yakni Gojek untuk meluncurkan 31 toko virtual pada Juli 2021 lalu.

Baca Juga: Daftar Saham di Bursa yang Terafiliasi dengan GoTo.

Video: Daya Tahan Bisnis Consumer Saat Daya Beli Warga Turun

Mulai Investasi di Ajaib Sekuritas Sekarang!

Sebagai aplikasi Pilihan #1 Investor Indonesia, Ajaib hadir untuk memberikan pengalaman trading yang lebih cepat, aman, dan handal. Yuk mulai berinvestasi di saham, reksa dana, hingga Aset Kripto di platform Ajaib. Proses pendaftarannya mudah dan 100% online.

Ada berbagai fitur menarik yang tersedia untuk membantu Anda memaksimalkan potensi profit dari trading saham, salah satunya X-TRA Day Trading. Anda dapat menikmati X-TRA buying power hingga 7x lipat untuk maksimalkan potensi cuan.

Jadi, tunggu apalagi? Yuk, download aplikasi Ajaib sekarang! Untuk investor crypto, Anda juga dapat mendownload aplikasi trading Ajaib Kripto di Play Store dan App Store.

Disclaimer: Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Ajaib membuat informasi di atas melalui riset internal perusahaan, tidak dipengaruhi pihak manapun, dan bukan merupakan rekomendasi, ajakan, usulan ataupun paksaan untuk melakukan transaksi jual/beli Efek. Harga saham berfluktuasi secara real-time. Harap berinvestasi sesuai keputusan pribadi.

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten Grup Lippo PT Multipolar Tbk (MLPL) buka suara untuk menjawab permintaan penjelasan dari Bursa seiring terjadinya volatilitas dan penurunan harga saham perseroan secara signifikan akhir-akhir ini.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham MLPL ditutup ambles 5,50% ke Rp 206/saham pada Senin (24/1/2022).

Sejak awal tahun ini, saham MLPL baru menguat sekali, yakni pada Kamis pekan lalu (20/1), sekali stagnan, dan sisanya 14 kali terbenam di zona merah.

Dengan demikian, secara year-to-date (ytd), saham ini anjlok 44,32%.

Dalam keterbukaan informasi di website BEI, Senin (24/1), manajemen MLPL menjelaskan, perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat mempengaruhi nilai saham perusahaan atau keputusan investasi pemodal.

Manajemen menambahkan, perseroan juga tidak memiliki informasi/fakta/kejadian penting yang dapat mempengaruhi harga saham MLPL serta kelangsungan hidup perseroan yang belum diungkapkan kepada publik.

"Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu dari perseroan sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka," jelas manajemen MLPL, dikutip CNBC Indonesia, Senin (24/1).

Mengenai rencana aksi korporasi terdekat, MLPL membeberkan, perusahaan berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue pada Maret mendatang.

Sebelumnya, mengacu pada prospektus ringkas MLPL pada 10 Januari 2022, MLPL menawarkan sebanyak-banyaknya 1.999.619.611 saham biasa atas nama Kelas C (saham baru dengan nilai nominal Rp 100/saham), yang mewakili sebanyak-banyaknya 12,02% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD VII.

Adapun harga pelaksanaan rights issue Rp 500/saham. Maka, dana yang akan diraup MLPL bisa mencapai Rp 999.809.805.500 (Rp 999,81 miliar).

PT Inti Anugerah Pratama (IAP) milik keluarga Riady sebagai pemegang saham utama dan pengendali MLPL (37,92%) akan melaksanakan seluruh HMETD yang akan diperolehnya dan juga akan bertindak sebagai pembeli siaga sampai dengan sejumlah saham yang nilainya setara dengan sebanyak-banyaknya Rp 520 miliar.

Seluruh dana yang diperoleh dari PMHMETD tersebut setelah dikurangi biaya-biaya dalam rangka PMHMETD VII ini akan digunakan untuk tiga kepentingan.

Pertama, sebesar Rp 90 miliar akan digunakan oleh perseroan untuk pelunasan sebagian pokok utang perseroan kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk (Bank CIMB/BNGA).

Kedua, sekitar Rp 174 miliar atau setara dengan US$ 12 juta akan digunakan MLPL untuk melunasi sebagian pokok utang perseroan kepada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI/BBNI).

Ketiga, sisanya akan digunakan untuk pengembangan usaha MLPL dan/atau investasi baik secara langsung maupun melalui perusahaan anak.

"Sepanjang sepengetahuan kami, pemegang saham utama saat ini belum memiliki rencana aksi korporasi terkait kepemilikan sahamnya pada perseroan," pungkas pihak MLPL.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Saksikan video di bawah ini: